REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Serangan bom mobil bunuh diri dengan sasaran sebuah gereja di Nigeria utara pada Ahad menewaskan sedikitnya 15 orang termasuk penyerang. Bom bunuh diri tersebut juga mencederai 40 lainnya.
Dengan mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi, penyerang mendekati sebuah pos pemeriksaan di dekat gereja di negara bagian Bauchi. Wilayah tersebut sebelumnya juga dilanda serangan kelompok militan Boko Haram.
"Kami memiliki sebuah pos pemeriksaan tidak jauh dari gereja itu. Pos untuk mencegah penyerang bom mencapai sasarannya," kata kepala kepolisian Bauchi, Mohammed Ladan. "Maka, ia menabrakkan mobilnya ke pintu gerbang keamanan dan kendaraan itu meledak."
Badan Penanganan Darurat Bauchi mengatakan bahwa mereka menemukan 15 mayat di lokasi ledakan. Mereka mengungsikan 40 orang cedera ke sebuah rumah sakit terdekat. Daerah sekitar gereja itu telah ditutup oleh polisi.
Sejumlah saksi mengatakan kuatnya ledakan di dekat gereja Harvest Field of Christ di daerah pinggiran kota Bauchi membuat bangunan itu roboh menimpa jemaat di dalamnya. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Boko Haram, yang dituduh bertanggung jawab atas kematian lebih dari 1.000 orang sejak Juli 2009, telah berulang kali menyerang sasaran Kristen.
Kelompok itu juga meledakkan sebuah barak militer dan membunuh 13 orang di kota Bauchi pada 29 Maret 2011. Aksi tersebut hanya beberapa jam setelah Presiden Goodluck Jonathan dilantik.