REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Dua anak tenggelam di Provinsi Palawan, Filipina barat, Ahad pagi. Peristiwa tersebut terjadi saat topan Mawar bergerak menjauh dari Filipina.
Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Resiko Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC), Benito Ramos, mengidentifikasi korban adalah Putri Abrera (2 tahun) dan Shawn Mori Abrera (4 tahun). Keduanya tenggelam di Sungai Kiwit di Desa Sagrada, Kota Busuanga, Filipina.
Ramos mengatakan bahwa tujuh orang masih hilang. Enam dari mereka adalah nelayan dari Provinsi Romblon, Camarines Sur, dan Catanduanes. Sementara, satu lainnya adalah anak berumur tujuh tahun yang terpeleset dan jatuh ke sungai di Provinsi Rizal.
''Sebanyak 1.300 penumpang masih terdampar di pelabuhan-pelabuhan yang berbeda di Luzon,'' katanya.
Topan Mawar terus bergerak ke utara dan timurlaut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 120 kilometer per jam (kph) di dekat pusat badai. Kecepatannya mencapai 150 kilometer per jam di sekitarnya.