REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran kembali meluncurkan sebuah fasilitas penyimpanan minyak di wilayah Bahregan, barat daya provinsi Bushehr. Tempat penyimpanan minyak ini disebut-sebut dapat menampung hingga satu juta barel minyak.
Kepala Perminyakan daerah Bahregan Mohammad Reza Khajed-Jahromi mengatakan, semua tahapan dalam pembangangunan fasilitas penyimpanan minyak di wilayah tersebut dilakukan para ahli. Ia menambahkan, wilayah Bahregan merupakan pelopor industri minyak maritim di negara tersebut.
Produksi minyak di Bahregan telah dilakukan sejak pertengahan 1950-an. Hingga saat ini wilayah tersebut telah mampu menghasilkan 235 ribu barel minyak per hari.
Pada 19 Maret lalu Managing Director Iranian Oil Terminals Company (IOTC) Seyyed Pirouz Mousavi mengatakan, Iran telah meresmikan kembali fasilitas penyimpanan baru di Pulau Kharg.
Tempat tersebut mampu menampung satu juta barel minyak mentah. Peresmian kembali tempat penyimpanan minyak di sana untuk mengurangi dampak sanksi Uni Eropa pada Iran dalam sektor minyak.
Mousavi sebelumnya mengumumkan, Iran mampu menyimpan minyak mentah di Teluk Persia dalam jangka waktu 10-20 hari. Namun dengan tempat penyimpanan baru tersebut, Iran mampu menyimpannya untuk jangka waktu 30-40 hari.
Para ahli percaya, peningkatan kapasistas penyimpanan minyak sangat menguntungkan bagi Iran. Ini dapat memperkuat posisi Iran di pemasaran dan penjualan minyak mentah dunia.
Iran mulai membangun tempat penyimpanan minyak swasta pertamanya pada Januari lalu di Genaveh. Tempat tersebut mampu menyimpan minyak hingga 8 juta barel.
Iran merupakan negara terbesar ketiga di dunia untuk cadangan minyak. Serta negara terbesar kedua di dunia untuk cadangan gas alam.