Senin 04 Jun 2012 13:29 WIB

Pelaku Serangan Gas 1995 Ditangkap Polisi Jepang

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Buronan (ilustrasi)
Foto: Dekstopnexus.com
Buronan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Masih ingat serangan massal mematikan gas sarin pada 1995 di Jepang? Salah seorang buronan pelaku aksi serangan itu akhirnya tertangkap. Polisi menginterogasi perempuan bernama Naoko Kikuchi (40 tahun), Senin (4/5).

Polisi mengatakan Kikuchi ditahan atas dugaan pembunuhan setelah ditangkap Ahad malam di kota Sagamihara, sebelah barat Tokyo, begitu dilaporkan media lokal, seperti dilansir AFP, Senin. Ia bertanggung jawab karena memproduksi gas saraf sarin yang digunakan dalam serangan kereta bawah tanah.

Kikuchi adalah salah satu dari dua anggota yang tersisa dari sekte Kebenaran Agung Aum (Aum Supreme Truth). Satu buronan yang tersisa adalah Katsuya Takahashi (54 tahun). "Memang benar saya terlibat dalam produksi gas sarin, tapi saya tidak tahu apa yang sedang kita buat pada saat itu," katanya seperti dikutip polisi.

Sejak 17 tahun usai malapetaka tersebut, Kikuchi hidup dalam penyamaran sebagai Chizuko Sakurai. Kepada tetangganya ia mengaku bekerja sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan perawatan, seperti dikutip dari laporan polisi. "Saya lega karena tidak perlu lari lagi," kata Kikuchi kepada polisi.

Polisi mengatakan selama ini ia hidup bersama seorang pria berusia 41 tahun. Pria itu bukan anggota sekte dan tetap tinggal bersamanya meski mengetahui identitas Kikuchi sebenarnya. Ia juga ditahan karena menyembunyikan seorang buronan.

Serangan kereta bawah tanah 1995 adalah salah satu pembunuhan massal terburuk di Jepang. Gas sarin yang dikembangkan oleh Nazi tersebut disebar ke beberapa kereta api saat jam sibuk. Serangan terkoordinasi di stasiun dekat pusat pemerintahan Jepang itu sontak menyebabkan kepanikan di seluruh sistem metro (kereta bawah tanah) di Tokyo.

Sebanyak 13 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Beberapa dari mereka mengalami cedera serius dan permanen karena menghirup atau terkena kontak langsung dengan gas yang melumpuhkan sistem saraf. Aum juga bertanggung jawab atas serangan di kota Matsumoto satu tahun sebelumnya. Serangan gas sarin di sana menewaskan delapan orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement