Senin 04 Jun 2012 15:57 WIB

Assad: Pelaku Pembantaian di Houla Lebih dari Monster

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengutuk keras aksi pembantaian 108 orang di Houla. Ia mengatakan bahkan monster pun tak akan dapat melakukan tindakan keji semacam itu.

Assad berjanji akan mengakhiri krisis yang terjadi selama 15 bulan terakhir di Suriah. Menurutnya hal tersebut akan lebih mudah terwujud jika Suriah mau bersatu. Assad juga menawarkan dialog dengan tokoh-tokoh oposisi dan menghindari konflik bersenjata atau pun dukungan luar.

Assad menambahkan, krisis ini bukanlah sebuah krisis internal melainkan krisis eksternal yang dilakukan unsur-unsur internal. " Jika kita bekerja sama, saya menyatakan bahwa akhir situasi ini akan semakin dekat," ujar Assad santai.

Pernyataan Assad bertentangan dengan keterangan Kepala Penjaga Perdamaian PBB Herve Ladsous yang mengatakan tentara yang membunuh banyak korban di Houla adalah milisi pro-Assad. Korban kebanyakan berasal dari perempuan dan anak-anak.

Assad menyatakan komentarnya dalam pidato parlemen, satu hari setelah utusan resmi PBB Kofi Annad mengatakan perang saudara terus tumbuh di Suriah. Dunia harus melihat kenyataan tersebut, bukan sekedar mendengar pernyataan pemimpin Suriah.

Pembantaian bulan lalu di Houla menewaskan sekitar 108 orang, Sebagian besar korban merupakan anak-anak dan perempuan. Hal tersebut kontan memicu kemarahan global.

Negara-negara Barat menuduh pasukan bersenjata Suriah dan milisi pro-Assad, yang bertanggung jawab atas pembunuhan 25 Mei lalu di Houla. Damaskus membantah tuduhan tersebut.

Assad mengatakan pembunuhan Houla dan insiden berdarah lain di Suriah merupakan sesuatu yang keji dan buruk. " Bahkan monster tak dapat berbuat seperti apa yang kita lihat, khususnya pembantaian Houla," kata Assad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement