Senin 04 Jun 2012 18:56 WIB

Israel-AS Bicarakan Sanksi Baru untuk Iran

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Amerika Serikat sedang membahas rancangan sanksi baru bagi Iran jika pembicaraan selanjutnya antara kelompok P5+1 dan Teheran menemui jalan buntu. Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat, David Cohen mengatakan, sanksi dapat diberlakukan jika pembicaraan yang digelar di Rusia pada pertengahan Juni nanti gagal untuk menghentikan program nuklir Iran.

Media Israel, Haaretz melaporkan, Iran dan kelompok negara P5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, China ditambah Jerman, telah menyelenggarakan dua putaran pembicaraan. Pembicaraan yang ketiga akan dilakukan pada 18-19 Juni di Moskow, Rusia dengan batas waktu pemberlakuan embargo Uni Eropa terhadap minyak Iran.

"Jika kami tidak mendapatkan terobosan di Moskow, maka kami akan terus meningkatkan tekanan," kata Cohen, yang mengkoordinasikan sanski kebijakan AS terhadap Iran.

"Butir penting bagi masyarakat Israel dan bagi kepemimpinan Iran untuk dipahami adalah bahwa kami tidak bisa membuat kemajuan di jalur diplomatik. Ada tekanan lain yang dapat dilakukan untuk jalur tekanan itu," katanya.

Cohen tiba di Israel, Ahad (3/6) kemarin guna melakukan pembicaraan mengenai sanksi terhadap Suriah dan pendanaan teroris. Ia mengatakan, Washington sedang melakukan konsultasi dengan Israel atas isu tersebut.

"Kami bertemu pada hari ini dan kami sudah lama bekerja sama erat dengan Pemerintah Israel di berbagai sanksi. Mereka merupakan rekan yang sangat baik. Mereka kreatif, suportif dan kami akan terus berkonsultasi dengan Israel," kata Cohen.

Dunia internasional telah berupaya melakukan perundingan guna mendapatkan solusi untuk program nuklir Iran. Teheran bersikeras program nuklir itu dilakukan untuk kepentingan medis dan sumber energi yang aman bagi warga sipil. Namun negara-negara Barat meyakini ada tujuan pembuatan senjata nuklir di balik program tersebut.

Israel, satu-satunya negara di Timur Tengah yang tidak mengumumkan tenaga nuklir, telah memperingatkan kemampuan nuklir Iran dapat mengancam keberadaan negara Yahudi itu. Berbagai opsi dan solusi dikeluarkan Israel guna menghentikan program nuklir Iran, termasuk lewat cara militer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement