REPUBLIKA.CO.ID, Polisi Pakistan menangkap tiga diplomat AS di kota Peshawar karena membawa senjata ilegal. Pada polisi Dawn, pejabat polisi mengatakan bahwa ketiga diplomat yang bersama tiga warga negara Pakistan itu dihentikan di sebuah pos pemeriksaan rutin di pintu masuk Motorway Peshawar, Senin (4/6/12).
Namun, mereka menolak saat polisi akan menggeledah kendaraan mereka. Lantas polisi memaksa memeriksa mobil mencurigakan itu dan menemukan beberapa senapan serbu, pistol, dan amunisi.
Kemudian, Konsul Jenderal AS, Mary Richard mengunjungi kantor polisi tempat rekan senegaranya itu. Richard mengatakan pada polisi bahwa mereka bisa menahan senjata-senjata itu tapi harus melepaskan para diplomat tersebut.
Pada Januari tahun lalu, Raymond Davis, seorang agen operasi CIA dengan kedok diplomat telah menembak dan menewaskan dua warga Pakistan di Lahore. Insiden ini memicu krisis diplomatik antar kedua negara itu.
Pakistan menyebut insiden itu sebagai pembunuhan, tapi Washington bersikeras bahwa Davis seorang pejabat administratif dan teknis konsulat AS di Lahore dan memiliki kekebalan diplomatik.
Davis akhirnya diizinkan meninggalkan Pakistan pada Maret 2011 setelah membayar denda sebesar $ 2.400.000 (uang darah) dibayar pada keluarga korban.
Setelah insiden Davis, Islamabad memerintahkan semua agen CIA untuk meninggalkan negara itu. Tapi menurut sumber-sumber lokal, masih ada sejumlah agen CIA yang masih menetap di Pakistan.