REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rakyat Indonesia bisa dibilang utang budi kepada Palestina. Pasalnya, Palestina merupakan salah satu negara yang 'banting tulang' demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan imperium Belanda, Portugis ataupun Jepang.
Karena itu, sudah sepantasnya rakyat Indonesia membantu rakyat Palestina yang membutuhkan dukungan moril demi kemerdekaan dari belenggu Zionis Israel. Kesamaan historis dengan Indonesia menumbuhkan harapan melalui Konferensi Internasional Al Quds dan Palestina.
"Rakyat Indonesia menuntut segera terwujudnya kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel," sebut Steering Committee International Conference For the Freedom of Al Quds and Palestine (ICFQP) Aqsa Working Group Indonesia untuk Yakhsyallah Mansur, Rabu (6/6).
Kedekatan hubungan diplomasi antara Indonesia dan Palestina mengukuhkan niat sejumlah lembaga kemanusiaan yang peduli Palestina untuk menggelar konferensi tersebut. Lokasi yang dipilih selama konferensi berlangsung pada 4-5 Juli mendatang di Bandung, Jawa Barat. Lantaran kota Paris van Java itu tercatat dalam sejarah sebagai penyelenggara Konferensi Asia-Afrika (KAA) pertama yang digelar 1955 silam.
Palestina, sebut Mansur, banyak membantu jelang kemerdekaan Indonesia. Secara diplomasi tokoh-tokoh ternama Palestina seperti Mufti Syekh Mohammad Amin Al Husain berkampanye di jazirah Arab agar mendukung kemerdekaan Indonesia. Muhammad Ali Tohir, saudagar asal Palestina pun membantu secara materil persiapan para pemimpin Tanah Air.
"Hubungan historis kebangsaan dan menjadi akidah Muslim bersama untuk membela kemerdekaan Palestina melalui konferensi internasional yang dihadiri tokoh nasional dan tokoh agama. Nantinya Bandung menjadi kota kemerdekaan untuk semua bangsa,"ulas Mansur mengakhiri.