Rabu 06 Jun 2012 15:51 WIB

Survei: Separuh Warga Jerman Ingin Yunani Ditendang dari Euro

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Krisis ekonomi di Yunani memicu krisis Euro keseluruhan (ilustrasi)
Krisis ekonomi di Yunani memicu krisis Euro keseluruhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Hampir setengah warga Jerman ingin  Yunani meninggalkan  zona Eropa. Sepertiganya sangat takut krisis utang negara mengancam Eropa, begitu ditunjukkan jajak pendapat dalam majalah Stern, Selasa (6/6).

Menurut survei dari 1.001 warga Jerman yang dilakukan lembaga penelitian Forsa, 49 persen dari mereka ingin Yunani keluar. Sedangkan 39 persen lainnya ingin Yunani tetap berada di dalamnya.

Hampir dua pertiganya mendukung langkah Kanselir Jerman Angela Merkel yang menekan Yunani untuk menyetujui langkah-langkah penghematan, meskipun kecaman terhadap kebijakan itu meningkat dari negara zona Eropa lain, seperti Prancis.

Pemilihan umum yang akan digelar Yunani pada 17 Juni atau yang kedua kali dalam dua bulan dilihat secara luas sebagai sebuah referendum, apakah harus tinggal dalam zona Eropa atau sebaliknya. Jika ingin tetap berada dalam zona, Yunani meghadapi konsekuensi reformasi yang tidak mudah.

Jajak pendapat menunjukkan dukungan warga Jerman bagi langkah penghematan dan antipenghematan cukup seimbang. Dalam survei tersebut, hampir dua pertiga warga Jerman mengungkapkan kurangnya pemahaman mereka mengapa warga Yunani menentang langkah-langkah penghematan.

Sepertiganya mengatakan mereka akan pikir-pikir dulu jika ingin menghabiskan liburan di Yunani saat ini. Penghasilan Yunani dari pariwisata turun 15 persen pada kuartal pertama. Wisatawan asal Jerman dan Inggris yang merupakan pasar terbesar wisata Yunani juga mengalami penurunan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement