Kamis 07 Jun 2012 05:53 WIB

Wah, Pria Ini Bikin Kisruh Hubungan RI-Australia

Kapten Emad
Foto: radioaustralia
Kapten Emad

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa meminta Australia menjelaskan mengapa agen penyelundup manusia yang dikenal sebagai Kapten Emad, bisa diberikan visa perlindungan pengungsi di Australia.

 

Marty mengatakan tuduhan terkait status pengungsi Kapten Emad ini bila terbukti benar, menjadi hal yang sangat serius.

Program investigasi Four Corners, ABC yang ditayangkan awal pekan ini terkait agen penyelundup yang ternyata bebas beraksi di Australia, memunculkan dinamika diplomasi baru antara Canberra dan Jakarta.

Sebelumnya, anggota Komisi Satu DPR RI Tantowi Yahya mengatakan Indonesia kecewa dan tersinggung karena Australia tidak cukup hati-hati dalam menyaring pencari suaka sebelum menyatakan mereka sebagai pengungsi yang berhak menetap di Australia.

Dalam wawancara dengan Radio Australia, Tantowi Yahya mengatakan, kenyataan bahwa, sebagaimana diungkapkan dalam salah satu acara televisi badan induk RA, ABC, bahwa 6 orang penyelundup manusia yang tiba di Australia dengan perahu, berhasil ditetapkan sebagai pengungsi yang kemudian tinggal di Australia, merongrong komitmen bersama Indonesia-Australia untuk memberantas penyelundupan manusia.

Tantowi berharap pihak terkait di Indonesia akan menyampaikan kepada Australia tentang kekecewaannya mengenai soal ini dan agar Australia menerima protes itu sebagai peringatan untuk lebih hati-hati lagi sebelum memberikan status pengungsi kepada pencari suaka.

Ia menuding salah seorang pencari suaka yang disebut dalam acara televisi ABC itu sebagai Kapten Emad, telah membuat banyak pemuda Indonesia menjadi korban karena dibujuk untuk menjadi anak buah kapal, tanpa menyebutkan tujuan pelayaran.

Diakui oleh Tantowi Yahya bahwa pihak-pihak berwenang terkait Indonesia memang seharusnya berbuat lebih banyak untuk mencegah diberangkatkannya dengan perahu para pencari suaka dari Indonesia ke Australia.

Ia menekankan perlunya kedua negara bekerja sama lebih erat lagi dalam memberantas penyelundupan manusia dan agar Australia memberi Indonesia peralatan canggih yang dapat membantu agar Indonesia jangan sampai menjadi batu loncatan bagi para pencari suaka yang ingin ke Australia.  

Sementara itu, aktivis pembela pengungsi di Australia mengkritik kurangnya transparasi dalam pemeriksaan keamanan.

Kecaman dilontarkan Direktur Bantuan Pengungsi Jesuit, Pendeta Aloysius Mowe yang mengatakan, investigasi itu meningkatkan kekhawatiran mengenai cara pihak berwenang di Australia menjalankan pemeriksaan keamanan bagi para pencari suaka.

Menurutnya, orang luar tidak tahu apa-apa tentang pemeriksaan keamanan bagi orang-orang yang datang dan seperti apa aturannya.

Sementara Pemerintah Australia melalui Departemen Imigrasi telah memerintahkan penyelidikan lebih jauh atas kasus Kapten Emad ini.

 

sumber : radioaustralia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement