REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengecam Barat karena mempolitisasi program nuklir negara itu.
Ali Asghar Soltanieh saat konferensi pers di markas besar IAEA di Wina, mengatakan, tanpa mempedulikan apa yang Iran lakukan dan terhadap perkembangan positif yang tengah terjadi, sejumlah negara Barat selalu berupaya merusak ketimbang menyambut kunjungan Dirjen IAEA ke Teheran, yang sebenarnya merupakan kunjungan pertama dan membuka bab baru dalam kerja sama kita nuklir Iran. "Barat mempertanyakan dan mengulangi pernyataan membosankan di masa lalu," protesnya.
Bulan lalu, Dirjen IAEA Yukiya Amano berkunjung ke Teheran untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Iran terkait isu-isu kepentingan bersama dan kerja sama yang lebih erat antara Teheran dan badan internasional tersebut.
Soltanieh juga menandaskan bahwwa beberapa negara Barat menggunakan IAEA sebagai alat politik untuk melanjutkan ambisi mereka.
Lebih lanjut, Soltanieh memperingatkan IAEA yang mempolitisir masalah ini akan membahayakan kerja sama antara Iran dan lembaga tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa program nuklir Iran telah dialihkan ke arah tujuan militer.
Sebagai anggota IAEA dan penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Iran berhak untuk menggunakan energi nuklir demi tujuan sipil.