REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Pemerintah Suriah Kamis membantah bahwa pihaknya yang melakukan pembantaian di wilayah Hama tengah di mana sekitar 100 orang dilaporkan tewas Rabu (6/6).
"Apa yang beberapa media laporkan tentang yang terjadi di Al-Kubeir, di daerah Hama, benar-benar palsu," kata pemerintah dalam satu pernyataan resmi televisi.
"Satu kelompok teroris melakukan kejahatan keji di wilayah Hama yang mengklaim merenggut sembilan korban. Laporan-laporan oleh media berkontribusi untuk menumpahkan darah di Suriah," kata pernyataan itu.
Oposisi Dewan Nasional Suriah mengatakan kepada AFP sebelumnya bahwa pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad "membantai" sekitar 100 orang, termasuk banyak wanita dan anak, di al-Kubeir Rabu.
Sumber lain juga melaporkan bahwa "pembantaian" yang terjadi di daerah sama, termasuk aktivis oposisi dan Observatorium Suriah untuk Hak Azasi Manusia, yang ragu-ragu menyebutkan jumlah tewas adalah 87.
Milisi pro-rezim Shabiha bersenjatakan senapan dan pisau melakukan "pembantaian baru" di satu peternakan setelah penembakan oleh pasukan reguler, kata Observatorium yang berkantor pusat di Inggris itu dalam satu pernyataan.