Jumat 08 Jun 2012 16:41 WIB

Cina Desak Pihak-pihak di Suriah Setop Kekerasan

Seorang ibu warga Suriah menggendong anaknya yang jadi korban penembakan di dekat perbatasan Suriah-Lebanon.
Foto: AP
Seorang ibu warga Suriah menggendong anaknya yang jadi korban penembakan di dekat perbatasan Suriah-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina menyeru kedua pihak di Suriah menghentikan aksi kekerasan dan melaksanakan rencana perdamaian yang ditengahi utusan PBB Kofi Annan, yang usahanya kini lebih penting daripada sebelumnya.

Sekjen PBB Ban Ki-moon, Jumat (8/6) menyebut sebagai "kekejaman yang tidak bisa diucapkan" pembunuhan terhadap setidaknya 78 warga desa oleh pasukan yang setia pada Presiden Bashar al-Assad dan memperingatkan bahwa satu perang saudara mungkin segera meletus.

Ban mengatakan harapan untuk mengkonsolidasikan rencana perdamaian memudar dan Annan sendiri memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa krisis di Suriah bisa segera tidak dapat dikendalikan, kata para diplomat.

Orang yang digantikan Ban sebagai sekjen PBB itu menyerukan 'tekanan kuat' terhadap Damaskus untuk menghentikan aksi kekerasan. Juru biiara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin tidak menjawab pertanyaan berulang-ulang tentang apakah Cina mendukung seruan Annan bagi tekanan kuat, tetapi mengatakan kedua pihak di Suriah harus menghentikan pertempuran.

"Saya kira pemerintah Suriah dan oposisi harus memikul tanggung jawab mereka dan melaksanakan gencatan senjata dan menghentikan aksi kekerasan," kata Liu dalam jumpa pers harian. "Kedua pihak harus bertanggung hawab karena mereka menyetujui komitmen ini."

"Dalam situasi sekarang, kami yakin bahwa usaha-usaha penengahan Annan tidak dihentikan tetapi malahan harus ditingkatkan," tambahnya. "Dukungan dari semua pihak bagi utusan Annan harus diperkuat, bukannya dilemahkan.

Rusia dan Cina --anggota-anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki hak veto untuk menghambat resolusi-resolusi-- telah menggagalkan usaha-usaha Barat untuk mengecam atau menyerukan Bashar mundur, yang pasukannya, kata PBB menewaskan setidaknya 10 ribu orang dalam lebih dari satu tahun kerusuhan.

"Kami mengecam keras tindakan kejam yang melibatkan serangan-serangan terhadap para warga sipil yang tidak bersalah, khususnya wanita dan anak-anak, dan kami mengharapkan para pelaku dihukum sesuai dengan undang-undang secepat mungkin," kata Liu. 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement