Sabtu 09 Jun 2012 07:14 WIB

'Barat Cemaskan Revolusi Islam, Bukan Nuklir'

Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.
Foto: Hamid Foroutan/AP
Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Khatib shalat Jumat Teheran, Ayatullah Emami Kashani menilai tekanan berat Barat terhadap Republik Islam Iran disebabkan Tehran menjadi teladan negara lain khususnya bagi revolusi Islam dan kemajuan cepat negara ini di berbagai sektor.

Ayatullah Emami Kashani di khutbah Jumatnya menyebut isu nuklir sebagai alasan Barat untuk mengancam dan menekan Republik Islam Iran. "Ketakutan negara Barat terhadap Iran bukan disebabkan program nuklir Teheran, namun menjalarnya revolusi Islam ke negara lain," ungkap Ayatullah Emami Kashani.

Ayatullah Emami Kashani mengungkapkan bahwa sanksi Barat terhadap Iran menjadi peluang bagi Teheran untuk mencapai swasembada lebih cepat di berbagai sektor. "Bangsa Iran tidak akan mundur untuk menggapai teknologi maju," tandas imam shalat Jumat.

Ayatullah Emami Kashani juga memperingatkan Barat untuk tidak mengancam dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran serta memilih strategi lebih rasional dalam berinteraksi dengan Teheran.

Khatib shalat Jumat Teheran menjelaskan, kebijakan Republik Islam Iran dalam menghidupkan kembali Islam yang murni dan menyusun undang-undang dasar berdasarkan ajaran agama menjadikan negara ini sebagai teladan bagi negara lain.

Ayatullah Emami Kashani menilai kebijakan ekspansif, penyiksaan dan pembantaian yang dilakukan oleh kekuatan besar dunia dan pemerintah arogan sebagai dalih lain dari munculnya kebangkitan Islam dan kebencian terhadap arogansi di kawasan. "Berkat Revolusi Islam Iran, kebangkitan Islam dengan cepat menjalar ke seluruh negara dunia," ungkap Ayatullah Emami Kashani. 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement