Sabtu 09 Jun 2012 22:44 WIB

Baru Pertama Kerja, Perempuan Ini Jatuh Hingga Tewas

REPUBLIKA.CO.ID, CODY, WYOMING - Tragis! Itulah pengalaman seorang perempuan yang berusia 18 tahun dan jatuh sedalam 400 kaki pada hari pertama ia bekerja di Yellostone National Park.

Tim pencari pada Jumat (8/6) menemukan mayat perempuan itu, yang jatuh ketika ujung batu yang berada di atas ngarai tersebut dan diinjaknya pecah sehingga ia terjatuh dan tewas, kata beberapa pejabat.

Perempuan muda tersebut, yang identitasnya tidak disiarkan selama menunggu pemberitahuan kepada keluarganya, tiba di taman itu pada Kamis (7/6) untuk memulai pekerjaan baru di perusahaan swasta di Yellowstone, kata Juru Bicara taman tersebut Dan Hottle.

Dia dan tiga orang lagi melakukan pendakian menjelang malam di sepanjang pinggiran ngarai yang terkenal dan disebut Grand Canyon di Yellowstone. Mereka menjelajahi satu tanjung di tempat yang bernama Inspiration Point ketika kecelakaan terjadi.

Seorang anggota kelompok pendaki tersebut menggunakan telefon genggam untuk memberitahu petugas, yang mengirim satu tim pertolongan yang belakangan melaporkan mereka melihat mayat yang terkoyak sekitar 400 kaki di bawah di pinggir utara ngarai sedalam 1.500 kaki itu, kata beberapa pejabat.

Petugas pertolongan menyimpulkan perempuan tersebut tak bisa selama karena jatuh sedalam itu, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu malam. Setelah malam berlalu, tim pencari kembali pada Jumat dan menemukan mayat tersebut dalam pencarian selama tiga jam dengan menggunakan helikopter.

Hottle mengatakan seorang lagi anggota kelompok pendaki nyaris jatuh dari tebing karang. "Perempuan yang berusia 18 tahun itu sedang duduk di ujung batu ketika batu tersebut pecah. Seseorang berdiri tepat di belakangnya dan, sungguh ajaib, tidak jatuh," katanya.

Peristiwa orang jatuh hingga tewas jarang terjadi di Yellowstone, dengan perhitungan kurang dari selusin kematian --di antara jutaan pelancong-- selama 30 tahun belakangan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement