REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pejabat senior energi Iran mengatakan pemerintah berencana untuk mengubah negara itu menjadi sebuah fasilitas transit listrik ke negara-negara Eropa.
"Iran berencana untuk memfasilitasi perjalanan listrik ke Turki dan negara-negara Eropa lainnya dengan mengimpor listrik dari beberapa negara tetangga," Mohammad Behzad, wakil menteri energi untuk urusan listrik dan energi, Jumat (8/6/12).
Pejabat Iran lebih lanjut mengatakan bahwa Iran berusaha untuk muncul sebagai pusat transaksi listrik di Timur Tengah, mengutip posisi strategis geografis negara itu, jaringan transmisi listrik yang luas dan kapasitas generasi listrik tahunan lebih dari 66.ribu megawatt (MW).
Behzad mencatat bahwa Iran saat ini mengekspor lebih dari 1.500 MW listrik ke negara-negara tetangga per detik. Dia mencontohkan Irak sebagai pengimpor utama listrik Iran, menerima 1.200 MW energi, menambahkan bahwa kekuatan ekspor ke Turki akan mencapai 500 MW dalam waktu dekat.
Iran saat ini terjadi pengiriman listrik dengan Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Irak, Pakistan, Nakhichevan, Turki dan Turkmenistan. Berusaha untuk menjadi eksportir regional utama listrik, Iran telah melakukan investasi lebih dari $ 1,1 miliar untuk membangun tiga pembangkit listrik baru.