REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Tidak adanya kemajuan perundingan nuklir antara Iran dan IAEA (Badan Energi Atom Internasional) membuat Amerika Serika (AS) kecewa.
"Kami kecewa Iran menolak untuk mematuhi IAEA dan bekerja sama dengan IAEA," ujar Robert Wood utusan AS untuk IAEA. seperti yang dilansir Reuters Ahad (10/6).
IAEA, Badan Pengawas Nuklir PBB yang berbasis di Wina mengatakan, pertemuan yang digelar Jumat (8/6) lalu bertujuan untuk menyepakati pengadaan penyelidikan aktivitas nuklir yang dilakukan Iran.
IAEA menekan Teheran untuk memberikan akses langsung ke kompleks militer Parchin, Teheran, di mana pengembangan senjata nuklir Iran dilakukan.
Sementara itu, enam kekuatan dunia atau kelompok P5+1 yakni Inggris, Cina, Prancis, Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Jerman turut mengamati pertemuan antara IAEA dengan Iran.
Mereka menilai apakah Iran siap untuk bernegosiasi dengan mereka di Moskow 18-19 Juni nanti. Mereka termasuk Israel, khawatir kegiatan atom Iran menghasilkan bom nuklir meskipun Republik Islam itu menyatakan program nuklirnya dimaksudkan murni menghasilkan energi nuklir untuk keperluan sipil.