Ahad 10 Jun 2012 15:47 WIB

Obat Krisis Spanyol Capai 37 Miliar Euro

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Dana Moneter Internasional (IMF)
Foto: www.topnews.in
Dana Moneter Internasional (IMF)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund memperkirakan Spanyol setidaknya membutuhkan 37 miliar euro untuk mengobati krisis ekonominya yang berkepanjangan. Jumlah tersebut setara dengan 46 miliar dolar AS.

Suntikan dana yang besar tersebut dibutuhkan Spanyol, sebab kondisi ekonominya kian rentan. Negara Matador ini membutuhkan sumber-sumber pendanaan untuk meningkatkan modal kerjanya. "Perlu strategi untuk menjaga stabilitas keuangan ke depan. Ini sangat penting," kata Wakil Direktur IMF Ceyla Pazarbasioglu, seperti dikutip New York Times, Ahad (10/6).

Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Services memperkirakan jika Yunani keluar dari Zona Eropa, setidaknya lima negara ikut terseret krisis. Mereka adalah Spanyol, Portugal, Irlandia, Italia, dan Cyprus.

Spanyol terseret beban hutang yang tinggi akibat krisis perbankannya. Ini merupakan buntut dari krisis ekonomi Yunani. Negara-negara tersebut diperkirakan memunyai dana yang ditempatkan sebagai obligasi milik pemerintah Yunani dan mengalami gagal bayar. Hal ini seperti yang dialami Spanyol dan Italia.

Spanyol telah membuat permintaan resmi pengajuan dana talangan (bailout) ke Bank Sentral Eropa demi memperbaiki sistem perbankannya yang rapuh. Bank-bank di Spanyol berjuang keras menutupi kerugian yang signifikan dari portofolio perumahan mereka yang anjlok.

Terbukti, bulan lalu pemerintah Spanyol menerima permintaan biaya pinjaman bank yang melonjak jumlahnya ke level tertinggi dalam sejarah, yaitu 24 miliar dolar AS atau 19 miliar euro. Angka itu juga hampir setara dengan Rp 216 triliun.

Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dalam pidatonya akhir pekan lalu, juga mendesak para pemimpin Eropa untuk menstabilkan sektor keuangan mereka dan mengakhiri krisis utang mereka yang kian mendidih. "Mereka harus mengambil tindakan sesegera mungkin untuk menyuntikkan modal ke bank-bank lemah," kata Obama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement