REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat menarik tim perunding dari Pakistan setelah pembicaraan mengenai pembukaan kembali rute pasokan NATO ke Afghanistan lewat Pakistan gagal mencapai kata sepakat.
Setelah enam minggu negosiasi yang hampir mencapai kesepakatan, AS mengaku tim telah gagal meraih kesepakatan itu.
"Beberapa anggota tim meninggalkan Pakistan pada akhir pekan dan selebihnya akan pulang secepatnya," kata George Little, juru bicara Kementerian Pertahanan AS, di Washington, hari Senin (11/6). Namun demikian, tim bisa kembali setiap saat jika diperlukan.
Untuk sementara ini perundingan dengan Pakistan tetap dibuka dan AS diwakili oleh para pejabat militer di kedutaan besar AS di Islamabad. Little membantah tim negosiatornya pulang karena permintaan Pakistan.
"Tim telah berada di sana selama enam pekan dan mereka memerlukan istirahat," katanya. "Ini murni keputusan pemerintah Amerika Serikat,"kata Little.
Pengumuman itu terjadi beberapa hari setelah Menteri Pertahanan Leon Panetta mencapai batas kesabaran karena Pakistan memberi tempat yang nyaman bagi para teroris. Utusan Pakistan untuk AS telah memeringatkan bahwa komentar Panetta itu tidak membantu mempersempit perbedaan antara kedua negara.
Dengan gagalnya perundingan, NATO beralih ke rute di Asia Tengah untuk menuju Afghanistan. Ini berarti, rute jalur utara itu dua setengah kali lebih mahal pengiriman pasokan dan logistik melalui Pakistan.