REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Jelang peringatan ke-114 proklamasi kemerdekaan Filipina, para pejabat gereja di Filipina, Selasa menuduh Manila berusaha meningkatkan kehadiran tentara Amerika di negara itu.
Forum Uskup Umum (EBF) yang berhaluan kiri dan terdiri atas puluhan gereja Katholik Roma dan Protestan, menyatakan bahwa hubungan yang lebih dekat antara Manila dan Washington hanya akan membawa lebih banyak pasukan AS ke Filipina.
"Kunjungan Presiden (Benigno) Aquino ke AS pekan lalu juga membicarakan penggelaran militer AS di Filipina, kendatipun presiden itu secara resmi telah membantahnya," kata forum itu dalam satu pernyataan.
Dalam kunjungan Aquini belum lama ini ke AS, Aquino dianggap berusaha meminta bantuan AS untuk mengirim pasukan lebih besar untuk mendukung pertahanan negara itu di tengah-tengah konflik dua bulan antara pasukan Filipina dan Cina menyangkut Beting Scarborough, satu daerah di Laut China Selatan.
Konflik itu menyoroti bagaimana militer Filipina yang tidak memiliki peralatan lebih baik.
"Konflik Scarborough merupakan satu alasan agar AS dapat mengerahkan pasukan mereka di Asia-Pasifik untuk melindungi kepentingan ekonominya di kawasan itu dan untuk menandingi ekpansionsisme pesaing ekonominya, China," kata pernyataan itu.
Di antara para penandatangan pernyataan itu adalah Uskup Deogracias Iniguez, kepala urusan publik para uskup Katholik --yang berpengaruh, yang memiliki sekitar 80 persen pengikut Filipina.
Tetapi Roy Lagarde, seorang pejabat media dari Konferensi Uskup Katolik Filipina mengatakan Iniguez menandatangani dokumen itu dalam kedudukannya sebagai pribadi dan itu tidak berarti para uskup lain menyetujui pandangannya.
Dalam kunjungan Aquino ke AS itu, Presiden Barack Obama menjanjikan dukungan AS bagi usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan militer Filipina.
Ratusan personel pasukan khusus AS telah dikerahkan secara bergilir ke Filipina selatan selama sepuluh tahun untuk melatih tentara Filipina memburu para gerilyawan yang punya hubungan dengan jaringan Al Qaida.
Militer AS dan Filipina juga terlibat dalam pelatihan bersama dan kapal-kapal Angkatan Laut AS singgah di negara itu.