REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Keamanan PBB Selasa dengan suara bulat menyetujui satu resolusi yang mengancam sanksi-sanksi terhadap kelompok-kelompok yang dianggap mengganggu transisi politik Yaman dan melancarkan serangan di negara itu.
Keluarga dan para pendukung mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, kendatipun tidak disebut dalam resolusi itu, adalah satu sasaran khusus peringatan dalam Resolusi Nomor 2015, kata para diplomat.
Dewan yang beranggotakan 15 negara itu mendukung usaha-usaha Presiden Abdrabuh Mansur untuk mereformasi angkatan bersenjata dan pasukan keamanan dan menyelenggarakan satu konferensi nasional partai-partai dan faksi-faksi yang berseteru.
DK PBB mengatakan pihaknya "menuntut penghentian segala aksi yang bertujuan untuk menggangu pemerintah persatuan nasional dan transisi politik" setelah Saleh mundur.
Dewan menuntut penghentian serangan-serangan terhadap prasarana minyak, gas dan listrik dan tidak "mencampuri" usaha-usaha pemerintah untuk mengangkat para pemimpin baru angkatan bersenjata.
Dewan juga menyatakan "kesediaannya untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan lebih jauh termasuk berdasarkan Pasal 41 Piagam PBB jika tindakan-tindaan seperti itu dilanjutkan." Pasal itu mengizinkan sanksi-sanksi ekonomi seperti pembekuan aset-aset dan larangan perjalanan.
Para diplomat menyoroti apa sebabnya Rusia dan China menyetujui ancaman sanksi-sanksi itu, semntara mereka sejauh ini menghambat usaha-usaha untuk meningkatkan tindakan internasional terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.