REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan mengunjungi Iran pada Rabu (13/6), untuk membahas program nuklir di Negeri Mullah tersebut dan situasi krisis di Suriah.
Dilansir dari kantor berita Kuba, Prensa Latina, Lavrov pada umumnya juga membahas situasi keamanan di Timur Tengah dan Afrika bagian utara, termasuk konflik dalam negeri di Libya.
Moskow menganggap bahwa konferensi internasional mengenai Suriah menuntut partisipasi Republik Islam Iran untuk mengambil keuntungan dari kemungkinan bisa mempengaruhi secara positif sebagai sebuah solusi untuk krisis Suriah. Padahal Amerika Serikat (AS) menolak partisipasi Teheran dalam konferensi yang disponsori Kremlin tersebut.
Kedatangan Lavrov semakin memanaskan persiapan terkait pembicaraan antara antara Iran dan enam kekuatan utama dunia. Yakni Cina, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan AS di Moskow mendatang.
Dalam perundingan terakhir di Baghdad bulan lalu, enam negara tersebut mengajukan paket insentif kepada Iran agar mau meninggalkan upaya pengayaan uranium. Iran mengumumkan kesiapannya untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai masalah itu, dengan beberapa catatan yang tentu tidak akan merugikan program nuklir mereka.