REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan Suriah terus menyerang kubu pertahanan pemberontak. Kelompok-kelompok aktivis menyatakan gempuran mortir menghantam demonstran antipemerintah di kota Deir al-Zour di bagian barat Suriah, sehingga menewaskan 10 orang, sementara pertempuran juga berkecamuk di tempat lain.
Serangan terhadap kota di dekat perbatasan dengan Irak itu berlangsung beberapa jam setelah sebuah bom mobil menewaskan 12 orang di sana.
Di kota al-Haffeh, di bagian barat, para aktivis menyatakan ratusan pemberontak terus menerus menghadapi serangan yang dibantu tank dan helikopter. Serangan helikopter yang dikukuhkan oleh PBB, Senin, dianggap sebagai semakin gencarnya serangan pasukan pemerintah.
Juru bicara PBB Sausan Ghoshen mengatakan, para pemantau PBB yang telah bertolak ke al-Haffeh untuk menyelidiki laporan mengenai bentrokan di kawasan itu menyatakan kota itu terlalu berbahaya untuk dimasuki. Amerika Serikat khawatir pasukan Suriah berencana membantai warga sipil di kota itu.
Bentrokan dimulai pekan lalu sewaktu pasukan keamanan mengawali upaya mereka merebut kota Muslim Sunni yang strategis, dekat kota pelabuhan Latakia dan perbatasan Turki, dan digunakan pemberontak sebagai jalur penyelundupan manusia dan barang.