REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kilang gas pertama buatan Iran sudah dapat dioperasikan sebelum akhir semester pertama kalender Iran yang dimulai 20 Maret 2012. Kilang gas fase 15 dan 16 di Pars Selatan Iran ini memiliki kemampuan menyuling gas hingga 12,5 juta meter kubik gas per hari.
Manajer Proyek Javad Malekinia mengatakan, Selasa (12/6) lalu kilang gas Pars Selatan sudah dapat beroperasi. Semua tahap konstruksi desai, teknik, pengolahan, instalasi mekanin, hingga instrumen dilakukan oleh konsorsium dua perusahaan Iran.
"Saat tahap pertama pembangunan proyek dua fase Pars Selatan sudah mengalir gas. Totalnya sekitar 500 juta meter kubik gas per hari, akan disempurnakan pada tahap kedua," kata Malekinia seperti dilansir Press Tv.
Malekinia menyatakan, tahap kedua proyek kilang tersebut akan mulai beroperasi 1,5 bulan mendatang. Setelah selesai tahap pertama, dua fase sisanya akan beroperasi pada dua bulan interval di tahap kedua.
Dua fase pada tahap pertama proyek kilang gas menurut Malekinia dikembangkan oleh konsorium Iran ISOICO. Keduanya adalah perusahaan Industri Offsore Iran yakni, Iran Offshore Engineering and Construction Company dan Dana Kish Drilling Company.
Tujuan utama pengembangan dua fase tersebut pada kilang gas Pars Selatan, untuk memperoduksi 50 juta meter kubik gas alam olahan per hari. Hal tersebut akan dimasukan ke dalam jaringan gas nasional. Sejauh ini jaringan gas nasional Iran terdiri dari 1,05 juta ton LPG, satu juta ton etana untuk bahan petrokimia tanaman, 75 ribu barel kondesat dan 400 ton belerang per hari.