REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anggota senior di parlemen Republik Islam Iran seraya menyinggung tentang pendekatan Kelompok 5+1 terkait program nuklir negara itu, mengatakan, Amerika Serikat dan Barat akan kehilangan permainan melawan Republik Islam.
Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran dalam sesi terbuka di parlemen pada Rabu (13/6) mengatakan bahwa Barat, khususnya Amerika Serikat berusaha menghilangkan hak Iran untuk mendayagunakan teknologi nuklir, tetapi mereka akan kehilangan permainan.
Ia menambahkan, sikap tidak kooperatif Barat berasal dari pendekatan mereka yang bermotivasi politik terkait isu ini. "Kekuatan Barat hanya berusaha untuk memblokir akses Iran untuk memanfaatkan teknologi nuklir," tegasnya.
Boroujerdi menekankan bahwa mendayagunakan teknologi nuklir untuk kepentingan sipil adalah hak mutlak bangsa Iran.
Anggota senior parlemen Iran tersebut menyatakan dukungannya kepada tim negosiasi nuklir Iran dalam putaran pembicaraan berikutnya dengan Kelompok 5 +1 di Moskow, Rusia.
Dalam pembicaraan terbaru di Baghdad, Irak, pada bulan Mei lalu, Iran dan Kelompok 5 +1 (Rusia, Cina, Inggris, Prancis, Amerika Serikat ditambah Jerman) sepakat untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow pada tanggal 18-19 Juni.