Kamis 14 Jun 2012 12:15 WIB

Bayi Muslim Rohingya Diselamatkan Patroli Sungai Bangladesh

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Seorang wanita muslim Rohingya Myanmar berada dalam sebuah perahu bersama bayinya dalam pelariannya ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya. Muslim Rohingya ini dicegat oleh otoritas perbatasan Bangladesh di T
Foto: AP Photo
Seorang wanita muslim Rohingya Myanmar berada dalam sebuah perahu bersama bayinya dalam pelariannya ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya. Muslim Rohingya ini dicegat oleh otoritas perbatasan Bangladesh di T

REPUBLIKA.CO.ID, TEKNAF -- Rabu (13/6) malam, tim patroli Sungai Bangladesh menemukan seorang bayi perempuan di dalam sebuah kapal kosong di sungai perbatasan Bangladesh-Myanmar. Bayi berusia enam minggu tersebut kemudian diserahkan pada salah satu keluarga di Bangladesh.

Penanggung jawab operasi keamanan Bangladesh Mayor Shafiqur Rahman mengatakan, semalam tim patrolinya mencegat sebuah kapal pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Saat anggota patroli memeriksa ke dalam kapal, ditemukan satu bayi perempuan berusia sekitar satu setengah bulan.

"Kapal tampak kosong, namun ajaib bayi tersebut tetap hidup meski kondisinya terlihat lemah," kata Rahman.

Rahman kemudian menyerahkan bayi tersebut pada salah satu keluarga di Bangladesh. Mereka bersedia merawat bayi tersebut dengan sukarela.

Sejak Senin, tim patroli sungai Bangladesh telah mengembalikan 16 perahu yang membawa 660 Muslim Rohingya. Kebanyakan dari mereka merupakan perempuan dan anak-anak.

Mereka diduga melarikan diri dari kekerasan sektarian antara umat Buddha Lokal dengan Muslim Rohingya yang semakin memanas di Myanmar.

Pejabat setempat mengatakan, kerusuhan yang telah berlangsung selama lima hari antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya telah menimbulkan banyak korban. Sekitar 49 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kerusuhan di negara bagian Rakhine tersebut.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement