REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, memberikan penghargaan sipil tertinggi Medali Kebebasan (Medal of Freedom) kepada Presiden Israel, Shimon Peres, Rabu (13/6). Obama menyebut Peres sebagai inti dari Israel dan seorang pria yang mendapatkan tempatnya dalam sejarah sejak dulu.
Obama mengatakan Peres mengetahui perlunya penggunaan kekuatan dan memahami keamanan suatu negara tergantung pada kebenaran perbuatannya. Peres pernah dua kali menjabat sebagai perdana menteri Israel dan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994.
"Keamanan negara Israel tidak bisa dinegosiasikandan ikatan di antara kita tidak bisa dipisahkan," kata Obama saat memberikan sambutan di Gedung Putih, seperti dilansir AP, Kamis (14/6).
Kunjungan Peres (88 tahun) ke Washington terjadi di tengah eskalasi kekerasan di Suriah dan kekhawatiran AS mengenai program nuklir Iran. Peres mengatakan ancaman dari pemimpin Iran harus dihentikan. Ia menyatakan Israel mendukung upaya Obama menekan Iran. Menurut Peres, rakyat Iran bukanlah musuh mereka melainkan kepemimpinan sekarang ini yang menjadi ancaman dan membuat Iran menjadi ancaman bagi perdamaian dunia.
"Anda telah menjanjikan persahabatan abadi dengan Israel dan menyatakan keamanan Israel adalah sakral bagi Anda. Anda berjanji dan Anda berbuat. Anda telah berperan sebagai pemimpin besar dan pemenang bagi perdamaian," ujar Peres kepada Obama.
Sebelum memberikan penghargaan kepada Peres, Obama mengatakan tidak ada satu orang pun yang telah berbuat banyak selama bertahun-tahun untuk membangun ikatan sekutu di antara kedua negara, selain Shimon Peres. Peres mengatakan ia menerima penghargaan tersebut atas nama rakyat Israel dan memberikan penghargaan bagi mantan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin yang dibunuh pada 1995.
Ikuti Whatsapp Channel Republika