REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia dan Palestina memiliki kaitan sejarah kuat. Karena itu, menurut Duta Alquds Internasional, KH Yakhsyallah Mansur, Indonesia harus peduli dengan nasib dan kemerdekaan bangsa Palestina. Apalagi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sesuai amanat konstitusi negara Indonesia.
Alasan lainnya, Palestina dan Indonesia juga memiliki hubungan kedekatan sejarah yang panjang dan erat. Hubungan historis antara Indonesia dan Palestina, kata dia, sudah sangat erat dan terjalin sebelum kemerdekaan Indonesia. (baca: Indonesia Utang Budi kepada Palestina).
Palestina, dahulu mendukung Indonesia untuk merdeka melalui Syekh Muhammad Amin Al Husaini. "Palestina itu jantungnya dunia. Ibaratnya Palestina damai, dunia damai, begitupun sebaliknya Palestina rusuh, dunia rusuh," papar Yakhasyallah saat jumpa pers 'International Conference For The Freedom of Al-Quds and Palestine,' di Gedung Pusat Persis, Bandung, Jabar, Kamis (14/6).
Yakhsyallah mengatakan, perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan Palestina, sudah dilakukan sejak lama. Menurutnya memang dibutuhkan dibutuhkan kesabaran besar untuk meraih kemerdekaan tersebut. (baca: 'Kemerdekaan Palestina Tinggal Menunggu Waktu')
Untuk itu, sekitar 20 pembicara dari lima benua, bakal berkumpul di Bandung, Jabar. Mereka bakal menghadiri 'International Conference For the Freedom of Alquds and Palestine' yang digelar pada 4-5 Juli 2012 mendatang.
Pertemuan itu bakal membahas masalah kemerdekaan Palestina. Nantinya, hasil dari pertemuan itu bakal berupa rekomendasi tentang pembebasan Palestina yang akan dibawa ke sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2012.