REPUBLIKA.CO.ID, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran Saeed Jalili mengatakan, krisis di Suriah dapat diselesaikan hanya dengan menghormati suara rakyat di negara itu dan reformasi demokrasi pemerintah Damaskus.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Teheran, Jalili menekankan bahwa pemerintah Damaskus harus diberi kesempatan untuk menggalakkan reformasi demokrasi di Suriah.
Jalili juga menggarisbawahi pentingnya memperbaiki kekurangan dari prakarsa perdamaian yang ditengahi oleh utusan khusus PBBdan Liga Arab Kofi Annan di Suriah.
Gencatan senjata antara pemerintah dan oposisi yang merupakan bagian dari prakarsa tersebut telah diberlakukan sejak pertengahan April lalu, namun kubu oposisi bersenjata telah berulangkali melanggar kesepakatan itu dan terus meningkatkan pembunuhan dan teror terhadap warga sipil dan pasukan keamanan.
Lebih lanjut Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran mengatakanbahwausulan Rusia untuk menggelarkonferensi internasional yang membahas isu Suriah akan memainkan peran positif dalam memperketat keamanan regional guna melawan terorisme dan mengakhiri campur tangan asing di negara Arab tersebut.
"Hal ini diperlukan untuk mengontrol perbatasan Suriah guna mencegah transfer senjata ke negara ini," tegas Jalili.
Sementera itu, Sergei Lavrov mengatakan, "Iran memiliki peran efektif dan kunci di kawasan." Ditambahkannya, semua negara berpengaruh, terutama Iran, harus berpartisipasi dalam konferensi terkait Suriah untuk menemukan solusi terhadap krisis yang sedang melanda negara Arab ini.