REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah survei terbaru menunjukkan eskalasi penggunaan pesawat tanpa awak dalam berbagai operasi pembunuhan terhadap sasaran sipil, yang disetujui oleh Presiden AS Barack Obama, semakin mendapat kecaman publik dunia.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, di 17 dari 21 negara yang disurvei, khususnya di Timur Tengah, Meksiko, dan Yunani, lebih dari separuh warga mengecam serangan pesawat tanpa awak AS terhadap warga sipil.
Washington mengklaim bahwa target serangan udara tersebut adalah para "gembong teroris" dan "orang-orang yang yang mengancam kehidupan warga Amerika."
Pada 29 Mei 2012 New York Times melaporkan bahwa Obama secara pribadi menyetujui daftar nama "target pembunuhan" yang dilakukan dengan menggunakan drone pembunuh Amerika.
Survei di 21 negara itu juga mengungkapkan bahwa persetujuan internasional terhadap kebijakan luar negeri Obama menurun tajam sejak ia menjabat. Di Cina, dukungan untuk Obama mengalami penurunan secara signifikan sebesar 24 persen dan persetujuan terhadap berbagai kebijakan-kebijakannya turun 30 poin.
Di negara-negara Muslim yang disurvei, persetujuan terhadap kebijakan internasional Obama turun dari 34 persen pada 2009 menjadi hanya 15 persen pada tahun 2012.
Richard Wike, anggota direksi Pew Global Attitudes Project mengatakan, "Saya pikir di mana Anda melihat kekecewaan yang sebenarnya adalah ketika Anda berhubungan dengan kebijakan khusus."
Ditambahkannya bahwa survei menunjukkan kesenjangan besar antara tingkat harapan dan tindakan dari kebijakan Obama tentang perubahan iklim dan penyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas responden di Jerman, Inggris, Prancis dan Spanyol berkeyakinan bahwa pengaruh AS sebagai kekuatan ekonomi menurun dan menilai Cina sebagai pemimpin ekonomi dunia.