REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat mengaku memberikan peralatan komunikasi dan bantuan-bantuan lainnya kepada para anggota 'oposisi damai' di Suriah. Demikian disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, Kamis (15/6).
Ia mengaku bantuan tersebut merupakan bagian dari bantuan 'non-tempur' kepada warga Suriah yang tinggal di bawah pemerintah Presiden Bashar al-Assad, dan bagian dari usaha internasional untuk mendukung kebebasan Internet.
Nuland menolak merinci mengenai bantuan itu, tetapi satu sumber yang dekat dengan usaha-usaha itu mengatakan bantuan itu termasuk barang-barang seperti perangkat lunak yang tidak disebut namanya, dan telepon-telepon satelit dengan kemampuan GPS "untuk mendokumen lokasi-lokasi kekejaman."
Nuland mengatakan prakarsa-prakarsa kebebasan Internet adalah bagian dari "program-program yang kami lakukan di seluruh dunia yang juga dengan Suriah dan banyak negara lain untuk waktu lama."
Ini adalah program-program "yang membantu warga di negara-negara di mana Internet dibatasi atau tidak dapat menemukan jalan-jalan pada akses ke Internet sehingga mereka dapat mengetahui kebebasan dasar mereka untuk menyatakan pendapat dan akses pada informasi dihormati," katanya dalam satu jumpa wartawan.
AS telah mengeluarkan dana 76 juta dolar sejak tahun 2008 bagi program-program ini di seluruh dunia dan 25 juta dolar lainnya akan dialokasikan tahun ini.
Nuland mengatakan bantuan tambahan untuk Suriah "sebagian besar dalam bidang komunikasi" dan "bertujuan untuk membantu mereka yang menjadi sasaran gangguan pemerintah, hambatan pemerintah bagi kemampuan mereka untuk saling berkomunikasi, dilakukan untuk memmberikan dukungan persatuan dikalangan oposisi damai."
Majalah Time pekan ini memberitakan bahwa Deplu AS telah memberikan pelatihan teknologi media kepada para pembangkang Suriah.