Jumat 15 Jun 2012 21:30 WIB

Beredar, Teori Konspirasi Soal Kecelakaan Sukhoi Superjet

Sukhoi SuperJet 100, buatan Rusia
Foto: AP
Sukhoi SuperJet 100, buatan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, Bukan cuma media dalam negeri yang mengulas panjang misteri dibalik jatuhnya pesawat buatan Rusia, Sukhoi SuperJet 100. Sejumlah spekulasi hingga teori konspirasi menyangkut kecelakaan itu juga ditulis oleh media luar dan tersebar di dunia maya.

SuperJet, pesawat sipil komersial pertama yang dibangun Rusia sejak Uni Sovyet bubar, sedang dalam perjalanan turnya ke Asia Tenggara. Tur itu bertujuan untuk menarik perhatian dan kalangan bisnis. Namun, pada 9 Mei lalu pesawat hancur dan jatuh di Gunung Salak.

Laporan dan sejumlah teori bahkan sebagian ekstrem, layak dicermati. Pasalnya, mereka pun dilontarkan dari media dengan reputasi besar. Salah satu teori, dilaporkan di Moscow Times, menyinggung tuduhan terhadap militer Amerika Serikat yang diduga menggunakan teknologi intervensi agar membuat pesawat yang mengudara kehilangan kontak.

Teori lain, dilaporkan oleh The Telegraph, mengklaim bahwa Letnan Kolonel Alexander Yablonstev, pilot berpengalaman dengan jam terbang 14.000 yang menerbangkan Sukhoi, mungkin mencoba beberapa akrobatik udara dengan tujuan membuat kagum wartawan yang turut serta.

Teori ini muncul berdasar teori bahwa Yablonstev berupaya untuk turun di kawasan pegunungan itu alih-alih meningkatkan ketinggian pesawat.

Tapi di antara itu semua, teori yang paling memungkinkan adalah Superjet tidaklah seaman dan tak dikonstruksi baik seperti yang diiklankan. Tahun lalu, Rusia memiliki jejak rekam lalu lintas udara terburuk di dunia dengan tingkat kecelakaan tiga kali lebih besar dari rata-rata dunia.

Mengapa muncul banyak teori. Jika terbukti benar bahwa insiden itu diakibatkan kegagalan teknologi, maka industri penerbangan Rusia terancam memiliki masalah serius. Mengingat saat ini negara itu begitu putus asa untuk kembali lepas landas dengan teknologinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement