Sabtu 16 Jun 2012 07:33 WIB

Hadapi Krisis, Prancis-Italia Ogah Berhemat, Mengapa?

Krisis Eropa (ilustrasi)
Krisis Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Italia Mario Monti sependapat bahwa disiplin anggaran tidak boleh dibiarkan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Perdana Menteri Italia Mario Monti mengulangi seruan para pemimpin Eropa agar Yunani tetap dalam zona mata uang bersama Euro. Kalau ada partai-partai yang menentang langkah penghematan sebagai imbalan dana talangan internasional menang dalam pemilu, dapat mengakibatkan Yunani hengkang dari zona Euro dan kembali menggunakan mata uang lamanya, Drachma. Tindakan demikian dapat menyebabkan kekacauan dalam pasar internasional di luar Eropa.

Kedua pemimpin bertemu hari Kamis di Roma untuk melakukan pembicaraan menjelang pemilu nasional di Yunani hari Minggu dan pertemuan puncak 20 negara ekonomi kuat pekan depan di Meksiko. Mereka menyerukan usaha bersama untuk mengatasi krisis yang berkepanjangan Zona Euro dan memperkuat keyakinan pasar.

Hollande mengeluarkan nada positif dalam seruannya akan persatuan Eropa dan akan usaha yang lebih besar untuk memperkuat mata uang bersama yang digunakan dalam 17 negara itu.

Hollande yang mulai memangku jabatan bulan lalu tidak sependapat dengan Kanselir Jerman Angela Merkel mengenai cara menyelesaikan krisis keuangan benua itu. Ia mengatakan yang harus diutamakan adalah penciptaan lapangan pekerjaan dan dorongan pada pertumbuhan ekonomi, bukan menerapkan langkah penghematan. Sebagian pakar ekonomi sependapat bahwa langkah pemotongan hutang yang pelik tengah mencekik ekonomi beberapa negara Eropa, termasuk Yunani, Spanyol, dan Italia.

Kanselir Jerman Merkel menentang solusi yang akan meningkatkan biaya bagi Jerman, ekonomi terkuat Eropa, dan berusaha menegaskannya menjelang pertemuan puncak G-20 di Meksiko.

Dalam pidatonya dalam parlemen Jerman hari Kamis, Merkel memperingatkan bahwa sumber-daya Jerman bukan tidak terbatas dan bahwa Eropa tidak dapat mengharapkan penyelesaian segera bagi masalah intinya. Kanselir Jerman itu mengatakan orang-orang yang meminta Jerman mencurahkan miliaran dolar ke obligasi Euro dan dana kestabilan bersama, harus lebih dahulu memusatkan perhatian pada disiplin fiskal.

sumber : voaindonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement