Sabtu 16 Jun 2012 17:05 WIB

Keluhan Muslim tak Ditangani, Mendag Srilanka Ancam Mundur

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman
Suasana sebuah masjid di Sri Lanka. (Ilustrasi)
Foto: Gemunu Amarasinghe/AP
Suasana sebuah masjid di Sri Lanka. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  COLOMBO — Menteri Perdagangan Sri Lanka Rishad Bathiyutheen meminta pemerintah untuk memberikan solusi atas keluhan yang diutarakan komunitas Muslim. Ia bahkan mengancam mundur apabila masalah yang dihadapi Muslim Sri Lanka tidak ditangani dengan baik.

“Saya telah membuat proposal kepada Presiden untuk menunjuk sebuah komite antar departemen untuk mengatasi keluhan Muslim Sri Lanka,” kata dia seperti dikutip Colombopage.com, Sabtu (17/6).

Menurut Rishad, serangan kontinyu terhadap Masjid-masjid dan lembaga agama Islam mencerminkan adanya pelanggaran hak-hak umat Islam di negara ini. “Saya harap Presiden akan menyejuti proposal itu dimana setiap komite diwakili semua pimpinan partai sehingga dengan optimal mengatasi masalah yang dialami Muslim,” kata dia.

Muslim di Sri Lanka tergolong minoritas di tengah mayoritas penduduk beragama Buddha. Populasinya hanya sekitar delapan persen dari sekitar 20 juta penduduk negeri yang semula bernama Sailan itu. Secara umum, komunitas Muslim di negara yang terletak di Selat India ini terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Sri Lanka Moors, India Muslim, dan Melayu. Keberadaan kelompok-kelompok itu punya sejarah dan tradisi masing-masing.

Berbagai catatan sejarah menunjukkan kehadiran Islam ke wilayah ini punya sejarah yang panjang. Islam masuk ke Sri Lanka bermula dari kedatangan pedagang Arab di abad ke-8. Banyak di antara mereka menetap di pulau bagian bawah negeri ini, menikah dengan masyarakat Sri Lanka, dan melakukan penyebaran agama Islam.

Mereka melakukan perdagangan bersama penduduk setempat hingga mencapai kejayaannya pada abad ke-15. Mereka itulah yang kemudian disebut Sri Lanka Moors. Istilah "Moor" dipandang dari sudut etimologi, pertama kali digunakan oleh orang Portugis. Populasi Sri Lanka Moors mencapai 93 persen dari penduduk Muslim di negeri ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement