Senin 18 Jun 2012 10:21 WIB

Damaskus Diwarnai Berondongan Tembakan Senjata

Bangunan rusak dan hancur akibat diserang militer Suriah
Foto: Reuters
Bangunan rusak dan hancur akibat diserang militer Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suara-suara tembakan mortir dan senjata-senjata bergema di daerah pinggiran ibu kota Suriah Damaskus Ahad malam, kata saksi mata kepada Xinhua. Tampaknya terjadi bentrokan di pinggiran Damaskus, Qudsaiah, kata saksi mata dan media setempat.

Laporan-laporan mengatakan pada saat suara-suara tembakan dan pemboman bergema di seluruh Qudsaiah, para syekh di masjid-masjid lokal berteriak melalui pengeras suara dan menyerukan jihad. Media pro-media pemerintah mengatakan, pria-pria bersenjata mencegah penduduk setempat melarikan diri dari daerah tersebut, sementara jaringan aktivis oposisi, Komite Koordinasi Lokal, mengatakan Qudsaiah telah dikupas dengan mortir dan lima selongsong meriam telah berjatuhan.

Peristiwa itu menambah rangkaian episode terbaru dari kekerasan di sana. Menurut Misi Pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa di Suriah, tingkat kekerasan telah meningkat selama 10 hari terakhir di negara itu.

Kepala misi Mayor Jenderal Robert Mood meminta semua pihak yang berkonflik di Suriah untuk mempertimbangkan kembali posisi dan mengambil tindakan segera untuk meringankan rasa sakit orang-orang Suriah, yang terjebak dalam kekerasan. Sehari sebelumnya, Mood mengumumkan bahwa ia memutuskan untuk menangguhkan patroli 300-anggota timnya, mengutip kekerasan berkesinambungan di daerah Suriah bergolak.

Para pengamat telah dikerahkan di Suriah sejak 20 April, sepekan setelah rencana enam pasal, yang disponsori oleh utusan khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan mulai berlaku, dan penyebaran mereka diyakini hanya bisa diterapkan untuk rencana yang bertujuan mengakhiri kekerasan di Suriah.

Mood menuduh pemerintah dan oposisi kurang berniat untuk mendorong solusi politik guna mengakhiri krisis yang sudah melanda negeri itu sekitar 15 bulan ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement