Senin 18 Jun 2012 15:03 WIB

Eric Cantona Gerah dengan Arogansi Israel

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Erik Cantona
Foto: theiapolis
Erik Cantona

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Legenda sepakbola Prancis rupanya gerah melihat perlakuan semena-mena Israel terhadap warga Palestina, khususnya para pemain sepakbola. Ia pun menyerukan dunia internasional untuk mengakhiri arogansi Israel terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Mereka masukan pemain sepakbola Palestina ke penjara-penjara. Sudah saatnya untuk mengakhiri impunitas Israel dan memberlakukan kesetaraan terhadap keadilan," ungkap Cantona yang bergabung dengan organisasi internasional saat mengirimkan surat kepada Presiden UEFA, Michel Platini, seperti dikutip AFP, Senin (18/6).

Dalam surat itu, Cantona menyebutkan pesepakbola asal Palestina Mahmud Sarsak telah mendekam di penjara Israel sejak tahun 2009 tanpa ada tuduhan yang jelas. Ia ditangkap setelah berangkat dari Jalur Gaza menuju Tepi Barat untuk bergabung dengan timnas Palestina. 

"Sarsak telah melakukan mogok makan selama 80 hari. Ia melakukan itu sebagai bentuk protes atas penahanan tanpa tuduhan," kata dia.

Legenda Manchester United itu juga  mempertanyakan terpilihnya Israel menjadi tuan rumah Piala Eropa U-21 2013. "Saya terkejut dengan tindak rasisme yang marak di Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Para petinggi UEFA dan politisi Eropa begitu lantang mengeluarkan kecaman atas tindak rasisme. Tapi mereka lantas diam ketika Israel terpilih menjadi tuan rumah," ujarnya.

Sebelumnya, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) telah menyerukan pembebasan pesepakbola Palestina dari penjara Israel. "FIFA telah mengirimkan surat kepada Asosiasi Sepakbola Israel. Presiden FiFA Joseph S Blatter mengungkapkan keprihatinannya soal ini," demikian pernyataan resmi FIFA.

Hingga saat ini, lebih dari 300 warga Palestina ditahan Israel tanpa melalui pengadilan.  Israel sendiri enggan memberitahu bagaimana kondisi para tahanan itu. Dan juga menolak untuk membebaskan tahanan itu meski mendapat desakan dari komunitas internasional.

Presiden Asosiasi Sepakbola Palestina, Jibril al-Rajoub mengungkapkan keprihatinannya. "Kami meminta UEFA untuk tidak memberikan kehormatan kepada Israel menjadi tuan rumah Piala Eropa U-21," pungkasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement