Selasa 19 Jun 2012 05:50 WIB

PM Irak: Qatar dan Saudi Halalkan Segala Cara untuk Ubah Irak

 Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki.
Foto: EPA
Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki.

REPUBLIKA.CO.ID, Sedikitnya 15 orang tewas, dan 41 lainnya cedera dalam serangan bom Senin (18/6) yang menargetkan sebuah upacara pemakaman Syiah di ibukota Irak Baghdad.

Data resmi kementerian dalam negeri Irak melaporkan sebanyak 132 orang warga Irak tewas akibat serangan teror bom selama bulan Mei.

Sebelumnya, Martin Kobler, utusan khusus PBB untuk Irak mengecam keras ledakan di berbagai wilayah Irak dan menuntut pemerintah Baghdad menyelidiki aksi ini serta menjatuhkan hukuman setimpal bagi para pelakunya. Kobler menilai ledakan bom hari Rabu di Irak sebagai aksi teroris paling berdarah dalam beberapa bulan terakhir di negara ini.

Pemerintah Baghdad menyebut Qatar dan Arab Saudi berada di balik rangkaian serangan teroris di Negeri kisah 1001 Malam itu. Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menuding kedua negara Arab itu mendukung teroris bersenjata yang menargetkan politisi dan peziarah Syiah. Hal itu telah berlangsung sejak invasi Amerika Serikat pada tahun 2003.

Maliki menilai aksi itu dilancarkan Qatar dan Arab Saudi untuk mengubah sistem politik Irak. Dalam wawancara dengan saluran satelit al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon dan didirikan oleh mantan jurnalis AlJazeera, Maliki mengatakan, "Tujuan mereka bukan hanya menggulingkan pemerintahan saya, tapi mengubah sistem politik Irak.''

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement