Selasa 19 Jun 2012 07:24 WIB

Libya Minta Bantuan Iran Bentuk Pemerintahan Independen

 Warga Libya mengacungkan tanda
Foto: Francois Mori/AP
Warga Libya mengacungkan tanda "victory" sambil memegang tasbih di Benghazi,Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, Anggota Majelis Libya dari propinsi Benghazi, Saleh Mahmoud Saleh Al Abdali mengungkapkan bahwa negaranya membutuhkan dukungan spiritual dan logistik dari pemerintah Iran.

"Kami telah berjuang menumbangkan satu diktator penindas dan tujuan kami adalah membebaskan negara kami serta memanfaatkan aset-aset nasional di dalam negeri kami," ujarnya dalam wawancara dengan Kantor Berita ISNA, Senin (18/6).

Saleh menambahkan, dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman Iran selama 30 tahun, pihaknya berharap Iran dapat membantu rakyat Libya. Karena saat ini Libya membutuhkan dukungan spiritual dan logistik dari Iran.

Revolusioner Libya ini juga menjelaskan, kemenangan rakyat Libya saat ini masih berada di tahap awal dan baru saja melangkahkan langkah pertamanya.

Dalam menghadapi rintangan masa depan yang akan dihadapi revolusi, Saleh mengatakan, halangan tersebut diantaranya adalah tersebar luasnya senjata di tengah-tengah rakyat Libya dan tidak adanya pemimpin yang bijak pada tahapan ini. Sementara revolusi Islam Iran sejak awal dipimpin oleh seorang pemimpin yang bijak membimbing rakyatnya.

Saleh menegaskan, pemerintah Iran adalah salah satu pemerintahan yang menjadi pendukung rakyat Libya yang sejak awal bergulirnya revolusi Libya dan memberikan dukungannya.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada negara Iran dan menghargai peran besarnya. Dikatakannya, dalam tahap awal revolusi Libya dia mengharapkan bantuan Iran untuk membentuk pemerintahan Libya yang independen.

sumber : Fars News Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement