Selasa 19 Jun 2012 08:48 WIB

Iran 'Ngotot' Soal Pengayaan Uranium

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, saat berdiskusi tentang program nuklir negaranya.
Foto: AP
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, saat berdiskusi tentang program nuklir negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Iran akan melanjutkan pembicaraannya dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman minggu ini. Presiden Rusia, Vladimir Putin, rencananya akan menjadi pengawas pertemuan.

Seorang anggota tim Iran mengatakan, Iran tidak akan takut untuk menyebut pembicaraan itu gagal jika pengayaan uranium Iran tidak diakui oleh PBB.

"Jika permintaan itu tidak diakui, negosiasi tentu menuju kegagalan. Iran menuntut pengakuan pengayaan Uranium di perundingan Moskow," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

Iran mengatakan mereka memiliki hak untuk memperkaya Uranium untuk bahan bakar program nuklirnya, yang telah berkali-kali ditegaskan untuk penggunaan damai. Namun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan enam resolusi yang menuntut Iran menghentikan segala kegiatan pengayaan Uranium.

Iran sendiri dengan lantang menantang sanksi PBB dan Barat, untuk terus maju dalam kegiatan pengayaan, termasuk di sebuah bunker di Fordo, dekat kota suci Qom.

"Hal ini (pembicaraan) jangan dianggap begitu penting, dimana orang-orang Barat berfikir mereka bisa memaksakan sesuatu terhadap Iran," ujar salah seorang anggota parlemen Iran, Ali Larijani. 

sumber : The Hindustan Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement