Selasa 19 Jun 2012 13:12 WIB

Obama-Putin: Hentikan Konflik Suriah, Segera!

Obama-Putin
Foto: acus.org
Obama-Putin

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS---Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan penghentian "segera" konflik di Suriah sementara 94 orang dilaporkan tewas dalam serangan artileri di kota-kota negara itu.

Imbauan itu disampaikan kedua pemimpin tersebut saat Rusia dilaporkan bersiap-siap mengirim dua kapal perang serta marinir ke pangkalan angkatan lautnya di Suriah,

Para pemantau PBB menangguhkan patroli-patroli mereka karena aksi kekerasan yang meningkat.

"Untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah, kami menyerukan penghentian segara semua aksi kekerasan," kata dua pemimpin itu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 (G-20) di Los Cabos, Meksiko.

"Kami yakin rakyat Suriah harus mendapat kesempatan untuk secara bebas dan demokratis menentukan masa depan mereka sendiri," kata dua pemimpin itu.

Putin mengemukakan kepada wartawan bahwa ia dan Obama memiliki "banyak titik persamaan" mengenai pemberontakan 15 bulan melawan Presiden Bashar al-Assad.

Obama mengatakan ia dan Putin sepakat tentang perlunya bagi satu proses politik" untuk menghentikan konflik itu dan berjanji akan membantu utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan mengenai penyelesaian krisis itu.

Tetapi tidak banyak tanda mereka sependapat mengenai satu jalan untuk menghentikan konflik yang menurut para pemantau telah menewaskan lebih dari 14.400 orang sampai kini.

AS menyatakan frustrasi atas tindakan Rusia memboikot tindakan-tindakan Dewan Keamanan PBB terhadap Bashar.

Ketua misi PBB di Suriah akan melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB Selasa mengenai konflik yang kian memburuk itu.

AS, Inggris dan Prancis sedang mengusahakan satu resolusi baru Dewan Keamanan PBB yang akan mengancam pemberlakuan sanksi-sanksi terhadap Bashar. Tetapi Rusia, sekutu internasional utama Suriah, dan Cina telah menghambat dua resolusi.

Rusia sedang bersiap-siap untuk mengirim dua kapal perang amfibi dan marinir ke pelabuhan Tartus Suriah di mana Rusia memiliki satu pangkalan angkatan laut untuk menjamin keselamatan para warganya, kata laporan-laporan Moskow.

Kapal-kapal perang amfibi Nikolai Filchenkov dan Tsezar Kunikov, akan dikirim ke Tartus dengan satu kelompok "besar" marinir, kata kantor berita Interfax mengutip seorang perwira markas besar angkatan laut Rusia.

Tidak ada konfirmasi resmi mengenai berita itu oleh pihak berwenang Rusia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement