Rabu 20 Jun 2012 01:01 WIB

Mantan Kepala Mossad: Jatuhkan Retorika Perang terhadap Iran

mantan kepala Mossad, Meir Dagan
mantan kepala Mossad, Meir Dagan

REPUBLIKA.CO.ID, IslamTimes - Mantan direktur badan intelijen Israel, Mossad, Meir Dagan menegaskan kembali peringatan sebelumnya kepada pejabat rezim Zionis tentang hasil serta akibat yang buruk dari serangan militer terhadap Iran.

Ketika Meir Dagan pensiun sebagai direktur agen rahasia Israel Mossad, dia memperingatkan negaranya untuk tidak meluncurkan serangan militer terhadap Iran. tak lupa ia juga meminta para pejabat rezim Zionis untuk menjatuhkan retorika (perang) terhadap negara Islam tersebut.

Sontak, pascapernyataan tersebut memicu kritik dari beberapa tokoh di Israel, khususnya para pejabat rezim Zionis yang membutuhkan gambaran adanya ancaman nuklir Iran untuk menghindari masalah internal. Meir Dagan meyakni bahwa serangan terhadap Iran akan menjadi kontraproduktif dan bahkan bisa memperkuat militer negeri Mullah tersebut.

Spekulasi bahwa Israel juga akan membom Iran bisa terjadi setelah latihan udara besar-besaran Israel pada 2008. Pada minggu pertama Juni 2008, 100 F-16 dan F-15 Israel dikabarkan mengambil bagian dalam latihan di Mediterania timur dan Yunani, yang ditafsirkan sebagai gladi resik untuk kemungkinan serangan terhadap instalasi nuklir Iran.

Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, sementara mereka tidak pernah menyajikan dokumen nyata untuk mendukung tuduhan mereka. Baik Washington dan Tel Aviv memiliki senjata canggih pemusnah massal, termasuk hulu ledak nuklir.

Iran membantah keras tuduhan itu, dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai semata. Teheran menekankan bahwa negara selalu mengejar jalur sipil untuk memberikan listrik karena meningkatnya jumlah penduduk Iran, sementara bahan bakar fosil (migas) akhirnya akan mengering.

Iran memperingatkan bahwa negaranya akan menargetkan Israel dan kepentingannya di seluruh dunia jika diserang Tel Aviv. Amerika Serikat juga selalu menekankan bahwa aksi militer adalah pilihan utama bagi Gedung Putih untuk menghalangi kemajuan Iran di bidang teknologi nuklir.

Sebagai tanggapan, Iran telah memperingatkan bahwa jika terjadi serangan baik oleh AS atau Israel, (Iran) akan menargetkan tidak hanya Israel, tetapi juga kepentingan seluruh dunia baik di Amerika Serikat dan Israel, termasuk 32 pangkalan Amerika di Timur Tengah, dan menutup strategis Selat Hormuz. Diperkirakan 40 persen pasokan minyak dunia melewati Selat Hormuz.

sumber : Fars/ IslamTimes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement