REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Para peneliti militer merekomendasikan hukuman administratif pada tujuh anggota dinas militer Amerika Serikat, yang melakukan pembakaran Alquran. Saat ini, Sekretaris Militer AS tengah mempertimbangkan rekomendasi tersebut.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan ketujuh tentara tersebut diantaranya enam tentara Angkatan Darat, dan satu Angkatan Laut. Mereka dituntut hukuman administrasi, yang berisi teguran untuk penurunan gaji.
Beberapa pejabat pertahanan mengatakan, hasil investigasi tersebut telah diteruskan pada Sekertaris Militer Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS. Para pejabat tengah menunggu keputusan sekertaris militer. Apakah mereka setuju dengan rekomendasi atau memutuskan hukuman baru yang lebih ringan atau berat, bagi ketujuhnya.
Februari 2012 lalu, sejumlah tentara AS melakukan pembakaran Alquran di lubang sampah, di Pangkalan AS, di Afganistan. Diduga alasan mereka melakukan pembakaran sebagai aksi balas dendam. Mereka melakukan pembakaran sebagai balasan atas tewasnya dua perwira Angkatan Darat oleh pasukan pemberontak di Afganistan.
Sesaat setelah insiden, Jenderal John Allen Komandan NATO di Afganistan meminta maaf atas peristiwa tersebut. Sejak itu, NATO menambahkan pelatihan baru pada pasukan di Afganistan mengenai materi penanganan keagamaan.