REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Perjuangan menghapuskan perbudakan di dunia belum selesai. Masih ada puluhan juta orang yang masih hidup dalam perbudakan modern saat ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan, perjuangan hak asasi manusia (HAM) masih menghadapi tantangan berat melawan praktik perdagangan manusia (trafficking). Trafficking itulah yang disebutnya sebagai perbudakan di zaman modern.
"Dihapuskannya perbudakan legal di AS dan negara-negara lain di dunia bukan berarti perbudakan telah punah. Hari ini diperkirakan masih ada 27 juta orang menjadi korban trafficking yang merupakan perbudakan modern," kata istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu seperti dilansir The News International, Rabu (20/6).
Ia menambahkan, dari 185 negara di dunia, hanya 33 yang memiliki kebijakan serius memerangi trafficking. Myanmar yang semula berada dalam daftar hitam negara paling acuh terhadap trafficking kini telah mengalami banyak perkembangan. Suriah untuk pertama kalinya masuk ke dalam daftar hitam menyusul kegaduhan politik dan keamanan yang melanda negara di Timur Tengah tersebut.
"Korban-korban perbudakan modern itu tidak memandang jenis kelamin dan usia. Apapun latar belakangnya, mereka tetaplah manusia yang memiliki kehidupan. Perjuangan untuk membasmi perbudakan belumlah selesai," tandasnya.
Direktur Badan Pemberantasan Trafficking AS Luis CdeBaca mengatakan, jumlah korban trafficking pada tahun lalu meningkat 28 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah korban trafficking di AS pada tahun 2011 mencapai 42.291 orang.