Kamis 21 Jun 2012 05:19 WIB

Israel Lancarkan Serangan Udara, Korban Palestina Berjatuhan

Serangan Israel
Foto: infopalestina
Serangan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA---Seorang remaja yang berusia 14 tahun tewas dalam serangan udara Israel di dekat Kota Gaza, sehingga jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam kekerasan selama tiga hari ini menjadi delapan, kata beberapa petugas medis.

Moamen al-Adam tewas ketika sebuah rudal menghantam lahan pertanian di daerah Zeitun, sebelah timur Kota Gaza.

Ayah remaja itu cedera serius dalam serangan tersebut, dan dua orang lain juga dikabarkan terluka dan dalam kondisi sedang.

Serangan itu merupakan gempuran mematikan kedua dalam kurun waktu tiga jam. Israel belum memberikan pernyataan mengenai serangan terakhir itu.

Serangan udara sebelumnya menewaskan pejuang Hamas yang berusia 21 tahun, Ghaleb Ermilat, yang disebut Israel sebagai militan jihad global yang mendalangi serangan mematikan di sepanjang perbatasan Mesir-Israel, yang menewaskan satu warga sipil Israel pada pekan ini.

Ermilat sedang naik sepeda-motor di kota perbatasan selatan Rafah ketika rudal menghantamnya.

Sejak Senin, Israel melancarkan serangan-serangan di Gaza, sementara pejuang dari sayap bersenjata kelompok Hamas yang berkuasa menembakkan puluhan rudal ke negara Yahudi tersebut.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menjaga gencatan senjata dengan Israel, namun kelompok-kelompok lain Palestina di wilayah itu masih menembakkan roket ke Israel.

Pada Maret, pembunuhan seorang pemimpin pejuang Palestina oleh Israel menyulut serangan-serangan roket dari Gaza yang kemudian dibalas dengan gempuran-gempuran udara Israel.

Pejuang Palestina di Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel, sementara pesawat-pesawat tempur negara Yahudi itu melancarkan puluhan serangan udara yang menewaskan 25 orang, termasuk 14 anggota Jihad Islam.

Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat sore (9/3) ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi, yang dituduh merencanakan, mendanai dan mengarahkan" serangan lintas-batas mematikan ke Israel dari Sinai Mesir pada Agustus lalu, dan juga operasi-operasi lain.

Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas, dimana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel. Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement