Kamis 21 Jun 2012 09:56 WIB

Mesir Tunda Pengumuman Presiden Terpilih

Rep: Lingga Permesti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Capres Mesir dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi
Foto: AP Photo/Fredrik Persson
Capres Mesir dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Komisi pemilihan presiden Mesir mengatakan tidak akan mengumumkan hasil pemilu pada hari Kamis (21/6) seperti yang direncanakan. Mereka mengaku masih memerlukan lebih banyak waktu untuk mempelajari banding dari calon presiden, tetapi tidak mengatakan kapan hal itu mungkin siap dilakukan.

"Komisi pemilihan telah memutuskan untuk terus memeriksa banding kedua calon, yang melibatkan banyak catatan yang berkaitan dengan proses pemilihan, dan ini akan memerlukan lebih banyak waktu sebelum mengumumkan hasil akhir," kata komisi dalam sebuah pernyataan Rabu (20/6).

Penasihat hukum dan anggota komite pemilihan Omar Salama mengatakan, Mursi mengajukan lebih dari 150 keluhan terhadap saingannya Ahmed Shafiq. Sementara menurut koran Al-Ahram, Shafiq menyerahkan 221 keluhan tentang hasil pemilu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal komisi Hatem Bagato kepada Reuters mengatakan ia tidak bisa mengatakan kapan hasil pilpres akan diumumkan. "Kami berada di tahap mendengarkan banding dari masing-masing perwakilan," katanya.  

Komisi akan bertemu setelah itu untuk memutuskan apakah akan menerima banding atau tidak. Setelah itu, akan ada waktu yang ditetapkan untuk mengumumkan hasil akhir," tambahnya, yang berbicara melalui saluran telepon.

Pada Selasa, kelompok pemantau pemilu Amerika Serikat (AS) menyangsikan pemilu presiden Mesir yang bebas dan adil. Menurut mereka, warga tidak diberi akses yang cukup dan militer menghambat transisi demokrasi. 

Menurut kelompok Carter Center, keputusan pengadilan untuk membubarkan parlemen dapat meningkatkan resiko hancurnya demokrasi yang dicita-citakan.

Hingga saat ini, masing-masing kandidat mengklaim kemenangan. Para kandidat membuat perhitungan sendiri di TPS. "Kita harus memberikan waktu agar proses adil dan mencegah klaim di kemudian hari," kata Bagato. 

Sebelumnya, Mursi diberitakan memenangkan pemilu. Jika menang, ini menjadi ujian nyata bagi Ikhwanul Muslimin untuk menyatukan Mesir. Sementara itu, menurut koalisi juri independen Mesir menyatakan Mursi memenangkan pemilihan presiden. 

Mursi, menurut laporan kelompok Judges for Egypt, menang dengan 13,2 juta suara. Sementara Shafiq mengumpulkan 12,3 juta suara. Angka-angka ini mirip dengan hasil yang diumumkan oleh tim kampanye Mursi.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement