REPUBLIKA.CO.ID, Angkatan bersenjata Iran menyatakan pihaknya sepenuhnya bekerja sama dengan Pasukan Garda Revolusi Republik Islam Iran (IRGC) dalam memberikan balasan setimpal terhadap setiap potensi ancaman asing terhadap negara itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (21/6), Angkatan bersenjata Iran mengatakan saat ini adalah puncak kesiapannya untuk menghadapi setiap kemungkinan serangan dari luar yang merongrong kedaulatan bangsa dan negara.
Pernyataan itu mengatakan sikap kompak angkatan bersenjata dan IRGC dalam mempertahankan Revolusi Islam dan menggagalkan sanksi terhadap Iran.
Prestasi IRGC di sektor sains dan teknologi khususnya di bidang industri pertahanan telah berhasil melepaskan ketergantungan Republik Islam terhadap pihak lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran sukses menorehkan prestasi gemilang di bidang pertahanan, dan meraih kemandirian dalam perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.
Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya semata-mata didasarkan pada doktrin pencegahan, dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Namun, Washington dan Tel Aviv berulangkali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer, atas dalih bahwa Iran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya.
Iran menolak tuduhan itu. Sebagai penandatangan traktat non-proliferasi nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.