Jumat 22 Jun 2012 09:47 WIB

Slovenia Tolak Intervensi Militer ke Suriah

Menteri Luar Negeri Slovenia Karl Erjavec
Foto: finance.si
Menteri Luar Negeri Slovenia Karl Erjavec

REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA - Slovenia menentang intervensi militer di Suriah, tegas Menteri Luar Negeri Slovenia Karl Erjavec di Ljubjana Kamis (21/6).

Intervensi militer hanya akan memperburuk situasi dan ketidakstabilan menyebar di seluruh wilayah, kata Erjavec dalam sidang gabungan pertahanan parlemen dan komite urusan luar negeri.

Mengenai penyelesaian krisis Suriah, katanya, Slovenia hanya akan mengambil bagian dalam operasi sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan orang-orang dari Uni Eropa.

Suriah telah diganggu oleh kekerasan yang meningkat sejak Maret 2011. Dewan Keamanan PBB membentuk misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) pada April untuk memantau penghentian kekerasan di Suriah, dan pelaksanaan rancangan perdamaian enam pasal yang dikemukakan oleh Utusan Khusus Gabungan PBB dan Liga Arab untuk Krisis Suriah, Kofi Annan.

Rencana enam pasal, yang secara luas didukung oleh masyarakat internasional dan diterima oleh pemerintah Suriah, menyerukan diakhirinya kekerasan, akses bagi badan-badan kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, pembebasan tahanan, dan dimulainya dialog politik inklusif .

Saat ini, Slovenia memiliki seorang perwira militer yang ditempatkan di Suriah sebagai bagian dari pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa.

sumber : Antara/Xinhua-Onana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement