Jumat 22 Jun 2012 14:54 WIB

Demi Suriah, Putin Sambangi Israel dan Yordania

Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Foto: Sergei Chirikov/AP
Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW---Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Israel dan Jordania pekan depan untuk membicarakan krisis yang memburuk di Suriah yang berisiko akan menggoyahkan seluruh kawasan Timur Tengah, kata kantor berita AFP, Jumat.

 

Pusat kunjungan itu adalah ke kota Netanya, Israel di mana Putin Senin akan meresmikan satu tugu peringatan Perang Dunia II dan berunding dengan para pemimpin Israel kemudian melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan berunding dengan Raja Abdullah II dari Jordania Selasa.

Putin juga akan membuka satu pusat kebudayaan Rusia di Bethlehem dan membuka satu wisma tamu bagi para peziarah Kristen di Jordania.

Tetapi kunjungan itu dianggap oleh para pengamat sebagai satu missi diplomatik sementara sejumlah negara sedang berusaha mencarikan satu solusi untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah.

Moskow ingin mempromosi dirinya sebagai penengah penting dunia di Timur Tengah di mana Putin berkunjung untuk pertama kali sejak memangku masa jabatan ketiganya Mei lalu.

"Kunjungan ini tidak pelak lagi berkaitan dengan kejadian-kejadian di Suriah di mana aksi kekerasan meningkat," kata Alexander Filonik, seorang pakar Timur Tengah di Institute of Oriental Studies of the Russian Academy of Science.

Pemberontakan di Suriah dimulai Maret 2011 dengan satu gelombang protes damai terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad, tetapi menjadi aksi militer yang meningkat dalam tindakan keras terhadap pemberontakan 15 bulan itu.

Sekitar 15.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan itu dimulai.

Moskow dan Barat bercekcok menyangkut konflik itu, dengan Kremlin menolak mendukung sanksi-sanksi terhadap sekutu era-Sovyetnya dan menentang intervensi pihak luar.

Militer Amerika Serikat mengatakan Rusia bersia-siap untuk mengirim tiga kapal angkatan laut ke Suriah negara itu memiliki satu pangkalan angkatan laut yang strategis tetapi Rusia membantah memiliki rencana-rencana seperti itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement