Jumat 22 Jun 2012 17:06 WIB

Menolak Pelanggan Keturunan Iran, Apple Diduga Rasis

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
iPad Apple
Foto: WIRED
iPad Apple

REPUBLIKA.CO.ID, ALPHARETTA-- Karyawan toko Apple di Amerika Serikat diduga melakukan aksi rasisme dengan menolak menjual produk pada pelanggan keturunan Iran. Karyawan melakukan hal tersebut dengan dalih mengikuti kebijakan resmi dari perusahaan. 

Seorang wanita berusia 19 tahun di Alpharetta, Georgia Sahar Sabet mengatakan, ia sempat ditolak memasuki toko Apple sesaat setelah sang pelayan mendengarnya berbicara bahasa Persia dengan pamannya.

Untuk menutupi aksi rasial tersebut, karyawan toko mengatakan bahwa perusahaan telah melarang penjualan produk mereka ke negara-negara yang di Embargo Amerika Serikat. Seperti diketahui, AS sedang gencar melakukan embargo terhadap Iran.

"AS melakukan embargo terhadap Kuba, Iran, Korea Utara, Sudah dan Suriah," tulis Apple pada situsnya.

Pelanggan lain dari Virginia mengalami perlakukan yang sama saat membantu seorang teman Irannya membeli iPhone. Ini bukan pertama kalinya kebijakan diskriminatif ini terjadi.

Mei 2011 lalu, dua orang Afrika-Amerika menyeret perusahaan Apple ke pengadilan. Apple Store di Manhattan dituduh melakukan disrkiminasi rasial terhadap mereka setelah sebelumnya, seorang karyawan Apple diduga meminta mereka meninggalkan toko karena warna kulit mereka.

Nasionalis Iran, The National Iranian American Council (NIAC), mengecam Apple untuk perilaku rasial yang dilakukan. Masyarakat Iran-Amerika sangat prihatin dan marak akan aksi beberapa karyawan di toko Apple. Beberapa karyawan berulangkali menolak untuk menjual produk ke pelanggan, semata-mata karena pelanggan tersebut etnis Persia.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement