REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Pasukan keamanan Myanmar menangkap 60 orang yang diduga terkait kekerasan antara umat Buddha dan Muslim di negara bagian Rakhine. Penangkapan dilakukan setelah pasukan keamanan menyelidiki kematian 12 orang di Yathetaung.
Ketua Partai Pembangunan Nasionalitas Yathetaung Rakhine, Hla Myint, membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya 60 orang ditangkap, setelah polisi dan militer menemukan mayat yang dikubur di desa Anautpyin.
"Enam puluh orang diduga terlibat kekerasan di Rakhine. Mereka menguburkan korban tewas di desanya. Mereka ditangkap dan dikirim ke Sittwe," kata Myint,
Bentrokan pecah antara warga Muslim Rohingya dan umat Buddha di Rakhine. Kekerasan sektarian tersebut meletus di kota-kota yang berbeda sejak 28 Mei. Sebelumnya, menurut laporan media pemerintah, Senin (18/6) lalu, 22 orang telah ditangkap karena dianggap sebagai perusuh.
Penangkapan terjadi saat otoritas berpatroli di desa Chienkhali, untuk menjaga stabilitas. Mereka yang ditangkap membawa pisau dan batang kayu yang telah diruncingkan.